Kamis, 21 Oktober 2010

DARI LINGKUNGAN HIDUPNYA ANAK-ANAK BELAJAR

Di negara Jepang faktor yang berperan membuat Jepang menjadi raksasa ekonomi bukan karena kekayaan alamnya tetapi dari disiplin dan etika kerja dari masyarakatnya. Kunci keberhasilan ekonomi Negeri Sakura ini ternyata pengaruh dari peran pendidikan mama (kyoiku mama) atau education mama.

Kualitas seorang manusia ketika sudah dewasa, sangat tergantung dari cara lingkungannya membentuk yang bersangkutan. Tidak terlepas dari lingkungan, peran ibu dalam membina kehidupan keluarga sangatlah penting, terutama pada masalah pendisiplinan yang akan menerapkan sikap dan perilaku yang baik. Lalu, para guru punya ketenangan dan waktu cukup untuk membelajarkan pengetahuan, keterampilan.

Tulisan Dorothy Low Nolte di bawah ini bisa menjadi gambaran dan pedoman bagi kita tentang suatu proses dan hasilnya bagi setiap insan. Tulisan luar biasa ini sangat mengilhami saya dalam membentuk karakter anak-anak dan mudah-mudahan juga bisa mengilhami Anda.

Children Learn What They Live With
(Dari Lingkungan Hidupnya Anak-anak Belajar)

Jika anak biasa hidup dicacat dan dicela, kelak ia akan terbiasa menyalahkan orang lain.
Jika anak biasa hidup dalam permusuhan, kelak ia akan terbiasa menentang dan melawan.

Jika anak biasa hidup dicekam ketakutan, kelak ia akan terbiasa merasa resah dan cemas.

Jika anak biasa hidup dikasihani, kelak ia akan terbiasa meratapi nasibnya sendiri.

Jika anak biasa hidup diolok-olok, kelak ia akan terbiasa menjadi pemalu.
Jika anak biasa hidup dikelilingi perasaan iri, kelak ia akan terbiasa merasa bersalah.
Jika anak biasa hidup serba dimengerti dan dipahami, kelak ia akan terbiasa menjadi penyabar.

Jika anak biasa hidup diberi semangat dan dorongan, kelak ia akan terbiasa percaya diri.

Jika anak biasa hidup banyak dipuji, kelak ia akan terbiasa menghargai.

Jika anak biasa hidup diterima oleh lingkungan, kelak ia akan terbiasa mencintai.

Jika anak biasa hidup tanpa banyak dipersalahkan, kelak ia akan terbiasa senang dengan dirinya sendiri.
Jika anak biasa hidup mendapatkan pengakuan dari kiri kanan, kelak ia akan terbiasa menetapkan sasaran langkahnya.

Jika anak biasa hidup jujur, kelak ia akan terbiasa memilih kebenaran.
Jika anak biasa hidup diperlakukan adil, kelak ia akan terbiasa dengan keadilan.
Jika anak biasa hidup mengenyam rasa aman, kelak ia akan terbiasa mencintai orang-orang di sekitarnya.
Jika anak biasa hidup di tengah keramahtamahan, kelak ia akan terbiasa berpendirian, “Sungguh indah dunia ini!”


-Dorothy Low Nolte-

Kamis, 18 Juni 2009

Etika Bekerja Sampingan

Ada banyak alasan untuk mengambil pekerjaan sampingan di luar pekerjaan utama. Kesulitan finansial, merupkan alasan utama. Selain itu, ada pula orang yang merasa sayang bila waktunya terbuang percuma, karena pekerjaan utama tak membutuhkan banyak waktu dan tenaga.

Apapun alasannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memutuskan mencari pekerjaan tambahan.
1. Pastikan pekerjaan sampingan tidak membuat pekerjaan utama menjadi terbengkalai. Jika sudah dipusingkan dengan tanggungjawab di kantor, sebaiknya tak menambah beban lagi dengan mencari pekerjaan baru. Karena dampaknya akan buruk bagi Anda; menambah stres, juga dapat mengganggu kinerja.
2. Pelajari baik-baik kebijaksanaan perusahaan tempat Anda bekerja. Beberapa perusahaan menetapkan peraturan ketat yang melarang karyawannya memiliki pekerjaan sampingan. Jika demikian, pertimbangkan baik-baik berbagai aspek untung-rugi yang mungkin ditimbulkan. Apakah manfaat yang diperoleh dari pekerjaan sampingan sepadan dengan risiko kehilangan pekerjaan Anda sekarang?
3. Jangan mengerjakan pekerjaan sampingan di sela-sela waktu bekerjautama, biarpun untuk sekadar menerima telepon atau membalas email. Jika ada urusan mendesak, pergunakan jam makan siang Anda.
4. Jangan menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pekerjaan sampingan, hal itu sangat tidak etis.
5. Sebaiknya, cari pekerjaan sampingan yang bisa berjalan seirama dengan pekerjaan utama, dan masih memungkinkan Anda mendapatkan istirahat cukup setiap harinya.
6. Cari pekerjaan sampingan yang memiliki jadwal kerja lebih fleksibel, sehingga tidak perlu mengorbankan tanggungjawab terhadap pekerjaan utama. Misalnya, pekerjaan yang bisa dilakukan saat akhir pekan.
7. Pilih pekerjaan sampingan yang sesuai dengan minat atau hobi, sehingga Anda tidak merasakannya sebagai beban tambahan.
8. Jika merasa tidak bisa menjalankan kedua pekerjaan sekaligus, pertimbangkan untuk melepaskan salah satunya. Apabila urusan finansial yang menjadi kendala, coba menempuh cara lain, misalnya dengan menegosiasikan kenaikan gaji kepada atasan.

(MP/dila)(C)suaramerdeka

Selasa, 17 Februari 2009

Tips Bekerja Efektif Meski Tanpa Diawasi Bos

Sebagai pekerja yang profesional dan bertanggung jawab, Anda memang harus melaksanakan tugas dengan baik, dengan atau tanpa bos. Sehingga Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam keseharian di dalam dunia pekerjaan:

1. Pahami Hak dan Kewajiban Anda
Dalam bekerja kunci pertama adalah ‘ketahui hak dan kewajiban Anda dan tuntaskan dengan sempurna dengan atau tanpa bos. Maka akan terbangun ritme kerja berdasar kewajiban untuk mendapatkan hak meski tanpa bos.

2. Kerjakan Dengan Sempurna
Selesai saja tidak cukup. Sempurna baru oke. Maka selesaikan semua tugas dengan sempurna. Bila bos meminta 6 maka berikan 7 atau 8. Dengan demikian, selain Anda akan mendapatkan poin lebih, kualitas diri Anda pun akan terus meningkat.

3. Yakin dan Pede
Apapun yang Anda kerjakan dengan atau tanpa pengawasan, Anda harus memulainya dengan keyakinan dan percaya diri. Tanpa hal ini, Anda akan kesulitan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

4. Siap Menghadapi Kesulitan
Tidak selamanya Anda bisa mengerjakan tugas dengan lancar. Ada kalanya Anda akan menghadapi masalah dan benturan-benturan. Jadi, bersiaplah untuk menghadapinya sendiri.

5. Tingkatkan Kemampuan
Jangan pernah berhenti mengasah kemampuan Anda. Dengan kemampuan yang prima, Anda akan selalu siap menghadapi berbagai kemungkinan dan kesulitan. Sehingga Anda tidak akan terlalu panik lagi jika menghadapi masalah kerja tanpa didampingi bos.


Sumber : tabloid peluang kerja/bm

Tiga Cara Untuk Mendapatkan UANG

1. Bekerja.
Anda bisa mendapatkan uang dengan cara bekerja, baik itu bekerja pada orang lain, ataupun membuka usaha sendiri. Dengan bekerja pada orang lain, maka uang yang biasanya Anda dapatkan adalah dalam bentuk gaji. Dengan membuka usaha sendiri, maka uang yang Anda dapatkan biasanya bisa lebih besar daripada apabila Anda bekerja pada orang lain.

2. Warisan/hadiah/pemberian.

Cara berikutnya untuk bisa mendapatkan uang adalah dengan mewarisinya dari seseorang, seperti dari orangtua atau pasangan Anda. Selain itu, uang juga bisa Anda dapatkan dari orang lain dalam bentuk hadiah atau pemberian.

3. Melakukan Investasi.
Cara ketiga untuk bisa mendapatkan uang adalah dengan cara menginvestasikan uang yang sudah Anda miliki pada saat ini. Bila Anda melakukan investasi dengan membuka deposito, maka Anda akan mendapatkan uang dalam bentuk bunga deposito. Kalau Anda membeli saham pada harga tertentu dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi, maka Anda akan mendapatkan uang dari selisih harga jual dan harga belinya.


Kamis, 04 Desember 2008

Arti Simbolik Cincin

Dari dahulu cincin mempunyai arti simbolik yang sangat kuat, karena itu cara pakai punya banyak aturan.
Menurut kebiasaan orang Tionghoa, cincin pertunangan umumnya dipakai di jari tengah dari tangan kiri, cincin perkawinan dipakai di jari manis tangan kiri.
Apabila belum menikah, harus dipakai di jari tengah atau jari manis dari tangan kanan, bila tidak akan membuat orang-orang yang mengejar yang melihat hal ini memberhentikan niatnya.
Menurut tradisi kebiasaan orang Barat, apa yang terlihat di tangan kiri adalah pemberian keberuntungan dari Tuhan. Hal ini berkaitan erat dengan hati manusia. Karenanya, cincin yang dipakai di tangan kiri dikatakan sangat bermakna.
Di dunia internasional, cara pemakaian cincin yang agak tren adalah :
Jari telunjuk : Akan menikah, menunjukkan belum menikah.
Jari tengah : Dalam masa pacaran.
Jari manis : Menunjukkan telah bertunangan atau telah menikah.
Kelingking : Menunjukkan masih single.
Untuk halnya tangan kanan, dalam tradisi juga ada suatu ungkapan, yang mempunyai arti sama dengan pemakaian di jari manis.
Menurut orang-orang, bila dipakai di tangan kanan, ini menunjukkan berjiwa bagaikan seorang biarawati. Tentu saja, masih ada sejenis cincin, di mana pun Anda memakainya, tidak mengandung makna apa pun juga. Cincin yang sejenis ini umumnya bermotif, itu hanyalah sebagai perhiasan, boleh dipakai di jari mana pun yang Anda suka, tidak ada larangan apa pun. (© www.KabariNews.com/?31880)

Mengapa cincin pernikahan harus ditaruh di jari manis?
Ikuti langkah berikut ini, Tuhan benar-benar membuat keajaiban (ini berasal dari kutipan Cina)

1. Pertama, temukan kedua telapak tangan Anda, jari tengah dilipat ke dalam sampai buku kedua bertemu.

2. Kemudian, 4 jari yang lain temukan ujungnya.

3. Cobalah membuka ibu jari. Ibu jari mewakili orang tua, ibu jari bisa dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.

4. Tutup kembali ibu jari Anda, kemudian buka jari telunjuk Anda. Jari telunjuk mewakili kakak dan adik, mereka memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita.

5. Sekarang tutup kembali jari telunjuk, dan buka jari kelingking yang mewakili anak-anak. Cepat atau lambat anak-anak juga akan meninggalkan kita.

6. Selanjutnya, tutup jari kelingking, bukalah jari manis Anda tempat dimana kita menaruh cincin perkawinan. Anda akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Jari manis mewakili suami dan istri, selama hidup. Anda dan pasangan Anda akan terus melekat satu sama lain.

Kamis, 20 November 2008

DOWNLOAD MUSIC JAZZ

Memang agak susah mencari / download lagu-lagu jazz, mungkin karena penggemarnya kurang atau karena alasan lain.

Bagi yang suka ini ada beberapa lagu jazz koleksiku yang bisa di download.

JavaJazz2007_-_David Benoit-Don’t Know Why.mp3

download

JavaJazz2007_-_Jeffrey Osborne-Eenie Meenie.mp3

download

JavaJazz2007_-_Gwyneth Herbert-Almost Like Beingin Love.mp3

download

JavaJazz2007_-_Jamie Cullum-Mind Trick.mp3

download

JavaJazz2007_-_Gino Vanelli-I just wanna stop.mp3

download

untuk mendapatkan koleksi music yang lain seperti RnB, Jazz, Pop, Rock silakan  klik disini 

Silakan sering-sering berkunjung untuk koleksi  music jazz masih akan ditambah kembangkan.

Senin, 03 November 2008

"Ibu, I Miss You So Much" (Inspiring Story)

Hukum kekekalan energi dan semua agama menjelaskan bahwa apapun yang kita lakukan pasti akan dibalas sempurna kepada kita.Apabila kita melakukan energi positif atau kebaikan maka kita akan mendapat balasan berupa kebaikan pula. Begitu pula bila kita melakukan energi negatif atau keburukan maka kitapun akan mendapat balasan berupa keburukan pula. Kali ini izinkan saya menceritakan sebuah pengalaman pribadi yang terjadi pada 2003.

Pada September-Oktober 2003 isteri saya terbaring di salah satu rumah sakit di Jakarta. Sudah tiga pekan para dokter belum mampu mendeteksi penyakit yang diidapnya. Dia sedang hamil 8 bulan. Panasnya sangat tinggi. Bahkan sudah satu pekan isteri saya telah terbujur di ruang ICU. Sekujur tubuhnya ditempeli kabel-kabel yang tersambung ke sebuah layar monitor.

Suatu pagi saya dipanggil oleh dokter yang merawat isteri saya. Dokter berkata, "Pak Jamil, kami mohon izin untuk mengganti obat ibu". Sayapun menjawab "Mengapa dokter meminta izin saya?Bukankan setiap pagi saya membeli berbagai macam obat di apotek dokter tidak meminta izin saya" Dokter itu menjawab "Karena obat yang ini mahal Pak Jamil." "Memang harganya berapa dok?" Tanya saya. Dokter itu dengan mantap menjawab "Dua belas juta rupiah sekali suntik." "Haahh 12 juta rupiah dok, lantas sehari berapa kali suntik, dok? Dokter itu menjawab, "Sehari tiga kali suntik pak Jamil".

Setelah menarik napas panjang saya berkata, "Berarti satu hari tiga puluh enam juta, dok?" Saat itu butiran air bening mengalir di pipi. Dengan suara bergetar saya berkata, "Dokter tolong usahakan sekali lagi mencari penyakit isteriku, sementara saya akan berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar penyakit istri saya segera ditemukan." "Pak Jamil kami sudah berusaha semampu kami bahkan kami telah meminta bantuan berbagai laboratorium dan penyakit istri Bapak tidak bisa kami deteksi secara tepat, kami harus sangat hati-hati memberi obat karena istri Bapak juga sedang hamil 8 bulan, baiklah kami akan coba satu kali lagi tapi kalau tidak ditemukan kami harus mengganti obatnya, pak." jawab dokter.

Setelah percakapan itu usai, saya pergi menuju mushola kecil dekat ruang ICU. Saya melakukan sembahyang dan saya berdoa, "Ya Allah Ya Tuhanku... aku mengerti bahwa Engkau pasti akan menguji semua hamba-Mu, akupun mengerti bahwa setiap kebaikan yang aku lakukan pasti akan Engkau balas dan akupun mengerti bahwa setiap keburukan yang pernah aku lakukan juga akan Engkau balas. Ya Tuhanku... gerangan keburukan apa yang pernah aku lakukan sehingga Engkau uji aku dengan sakit isteriku yang berkepanjangan, tabunganku telah terkuras, tenaga dan pikiranku begitu lelah. Berikan aku petunjuk Ya Tuhanku. Engkau Maha Tahu bahkan Engkau mengetahui setiap guratan urat di leher nyamuk. Dan Engkaupun mengetahui hal yang kecil dari itu. Aku pasrah kepada Mu Ya Tuhanku. Sembuhkanlah istriku. Bagimu amat mudah menyembuhkan istriku, semudah Engkau mengatur milyaran planet di jagat raya ini."

Ketika saya sedang berdoa itu tiba-tiba terbersit dalam ingatan akan kejadian puluhan tahun yang lalu. Ketika itu, saya hidup dalam keluarga yang miskin papa. Sudah tiga bulan saya belum membayar biaya sekolah yang hanya Rp. 25 per bulan. Akhirnya saya memberanikan diri mencuri uang ibu saya yang hanya Rp. 125. Saya ambil uang itu, Rp 75 saya gunakan untuk mebayar SPP, sisanya saya gunakan untuk jajan.

Ketika ibu saya tahu bahwa uangnya hilang ia menangis sambil terbata berkata, "Pokoknya yang ngambil uangku kualat... yang ngambil uangku kualat..." Uang itu sebenarnya akan digunakan membayar hutang oleh ibuku. Melihat hal itu saya hanya terdiam dan tak berani mengaku bahwa sayalah yang mengambil uang itu.

Usai berdoa saya merenung, "Jangan-jangan inilah hukum alam dan ketentuan Yang Maha Kuasa bahwa bila saya berbuat keburukan maka saya akan memperoleh keburukan. Dan keburukan yang saya terima adalah penyakit isteri saya ini karena saya pernah menyakiti ibu saya dengan mengambil uang yang ia miliki itu." Setelah menarik nafas panjang saya tekan nomor telepon rumah dimana ibu saya ada di rumah menemani tiga buah hati saya. Setelah salam dan menanyakan kondisi anak-anak di rumah, maka saya bertanya kepada ibu saya "Bu, apakah ibu ingat ketika ibu kehilangan uang sebayak seratus dua puluh lima rupiah
beberapa puluh tahun yang lalu?"

"Sampai kapanpun ibu ingat Mil. Kualat yang ngambil duit itu Mil, duit itu sangat ibu perlukan untuk membayar hutang, kok ya tega-teganya ada yang ngambil," jawab ibu saya dari balik telepon. Mendengar jawaban itu saya menutup mata perlahan, butiran air mata mengalir di pipi.

Sambil terbata saya berkata, "Ibu, maafkan saya... yang ngambil uang itu saya, bu... saya minta maaf sama ibu. Saya minta maaaaf... saat nanti ketemu saya akan sungkem sama ibu, saya jahat telah tega sama ibu." Suasana hening sejenak. Tidak berapa lama kemudian dari balik telepon saya dengar ibu saya berkata: "Ya Tuhan pernyataanku aku cabut, yang ngambil uangku tidak kualat, aku maafkan dia. Ternyata yang ngambil adalah anak laki-lakiku. Jamil kamu nggak usah pikirin dan doakan saja isterimu agar cepat sembuh." Setelah memastikan bahwa ibu saya telah memaafkan saya, maka saya akhiri percakapan dengan memohon doa darinya.

Kurang lebih pukul 12.45 saya dipanggil dokter, setibanya di ruangan sambil mengulurkan tangan kepada saya sang dokter berkata "Selamat pak, penyakit isteri bapak sudah ditemukan, infeksi pankreas. Ibu telah kami obati dan panasnya telah turun, setelah ini kami akan operasi untuk mengeluarkan bayi dari perut ibu." Bulu kuduk saya merinding mendengarnya, sambil menjabat erat tangan sang dokter saya berkata. "Terima kasih dokter, semoga Tuhan membalas semua kebaikan dokter."

Saya meninggalkan ruangan dokter itu.... dengan berbisik pada diri sendiri "Ibu, I miss you so much."

Sumber: "Ibu, I Miss You So Much" oleh Jamil Azzaini, Senior Trainer dan penulis buku Best Seller 'KUBIK LEADERSHIP; Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup'.

(c) milis-intern unika.ac.id

Jumat, 31 Oktober 2008

Jadilah Pelita (Inspiring Story)

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita. Orang buta itu terbahak berkata: "Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok."

Dengan lembut sahabatnya menjawab, "Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu." Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta. Dalam kagetnya, ia mengomel, "Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!" Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.

Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta. Kali ini si buta bertambah marah, "Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!" Pejalan itu menukas, "Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!" Si buta tertegun.. Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, "Oh, maaf, sayalah yang 'buta', saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta." Si buta tersipu menjawab, "Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya." Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.

Dalam perjalanan selanjutnya ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita. Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, "Maaf, apakah pelita saya padam?" Penabraknya menjawab, "Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama." Senyap sejenak. secara berbarengan mereka bertanya, "Apakah Anda orang buta?" Secara serempak pun mereka menjawab, "Iya.," sembari meledak dalam tawa. Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.

Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta. Timbul pikiran dalam benak orang ini, "Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka."

Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).

Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan "pulang", ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.

Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk "membuta" walaupun mereka bisa melihat.

Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.

Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.

Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.

Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan sekitar kita.

Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.

 




 
      Jika mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. 
    Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. 
       Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. 
   Pikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.

(c) milis-intern unika.ac.id